Jumat, 31 Oktober 2008

kultum yuk..

Sudah hampir sepekan ini ayah dan bunda mencoba menjalankan kebiasaan baru, yaitu Kultum ba’da subuh. He..mengingat kesibukan baru ayah, yaitu kuliah malam setiap hari kerja, yang terkadang pas pulang kuliah, bunda sudah tertidur dengan nyenyaknya (Maaf ya, masku tersayang..). So, untuk meningkatkan kualitas pertemuan, dibuatlah kesepakatan itu. Sehabis ayah pulang dari masjid lalu tilawah sebentar terus kultum deh. Sekalian juga, soalnya kan kalo subuh Rafi juga udah bangun. Hitung2 membiasakan Rafi. Kultumnya gantian, hari ini ayah, berarti besok bunda. Dan tema untuk 3 bulan ke depan yaitu siroh ttg kisah2 luar biasa dari Sahabat Rasulullah saw. Semoga bisa istiqomah dengan programnya, mengingat kesibukan di pagi hari menjelang berangkat ke kantor.

Alhamdulillah..

Baru aja pulang dari kajian tahunan keputrian gabungan se-Kanwil Jakarta Pusat. Tadi kita berangkat rombongan jam 11.30 dengan 4 mobil ke KPP Pratama Menteng Satu. Wah, ternyata acaranya sudah dirancang dgn bagus oleh panitia. Ga nyesel deh jauh2 dateng ke sini. Walaupun pembicaranya agak melenceng sedikit dari tema, tapi Subhanallah tetap banyak ilmu yg kudapat. Pembicaranya tadi tuh Ibu Prof.Dr.Ismah Salamah, Guru Besar UIN Jakarta. Beliau tadi lebih banyak mengupas kisah ttg kejadian2 yg beliau temui.

Ada kejadian seorang ibu yang sudah berumur 135tahun dan 50tahun di antaranya dihabiskan hanya di tempat tidur. Ya, karena beliau tidak bisa apa2 lagi. Jadi, si ibu ini sangat tergantung dengan orang lain. Maha Besar Allah, beliau dianugerahi 7 orang anak yg semuanya berprofesi sebagai dokter spesialis yang berbeda. Jadi, di tengah sakitnya beliau, beliau masih dikaruniai anak2 yang sholih, yang selalu siap setiap harinya (bergantian) menjaga dan menghibur ibunya.

Atau kisah lain ttg pemilik rumah yg sangat megah, namun dia tidak bisa menikmati kemewahan yang ada di rumahnya (contohnya tuh ya para pemilik villa yang hanya bisa menikmati villanya ketika liburan tiba, selebihnya segala fasilitas yang ada dinikmati oleh orang lain-pembantu- yg bertugas merawat villa itu). Dan banyak lagi kisah2 lain yang mengajari kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yg Allah anugerahkan.

Selesai acara, aku sempat ngobrol dengan seorang teman yg kebetulan anaknya lahir hampir bersamaan dengan anakku. Sedihnya,, anaknya sekarang sudah tidak minum ASI lagi. Katanya ASI-nya sedikit sekali, dedeknya jadi nangis terus. Dia sudah coba segala cara, dan akhirnya menyerah. Beliau bilang dia sangat sedih gagal memberikan ASI Ekslusif untuk bayinya, hanya berhasil sampe usia 2,5 bulan. Jadi inget Rafi..Alhamdulillah, sampai saat ini aku masih lancar2 saja dalam memberikan ASI Ekslusif untuk Rafi. Walaupun tidak bisa dibilang banyak, tapi cukup buat Rafi. Alhamdulillah..tinggal 2 bulan lagi lulus deh..Mohon doanya yah semoga tetep bisa lancar sampai kelak waktunya disapih.

Balik lagi ke acara kajian tadi..

Ada bazarnya juga lho..sebenernya tertarik untuk membeli buku anak2 yang ada. Tapi, ntar dulu deh..di rumah udah ada beberapa mainan yg sampe sekarang belum bisa dimainin (ya iya lah..mainan buat anak 1 tahun+). hihi..bundanya dah ga sabar sih ngajak main2 Rafi.

Akhirnya kita pulang deh setelah menikmati makan siang di sana. Hmm..yummy. Yah, macet..telat deh balik ke kantornya. Maaf ya..

Rabu, 29 Oktober 2008

Musim nikah..

Wuah..bener2 musim nikah. Bayangkan, dlm sebulan terakhir ini kami hampir tiap pekan mendapat undangan walimatul ‘ursy, entah itu dari temen kantor, temen kuliah, temen SMA atau kerabat. Pokoknya lengkap deh.. Dan kami tentunya dengan senang hati berkeliling dari satu tempat ke tempat lain (hehe..), tentunya dengan membawa Rafi. Bahagia rasanya melihat kebahagiaan yang terpancar dari para pengantin itu. Dan ketika melihat  ke diri kami, ah ternyata sudah 1 tahun 2 bulan 11 hari kebersamaan kami (tapi masih kayak pengantin baru terus lho..).

Namun, jujur kuakui entah kenapa selalu terselip kesedihan di setiap walimah yang kuhadiri, utamanya jika pasangan yang menikah kurasa cukup mengerti ttg bagaimana pernikahan yang sesuai dengan syariat (ah, cuma perasaanku aja deh..).Ah,  semoga hal2 yang tidak sesuai dengan syariat yang sudah terjadi dalam walimah kita tidak mengurangi limpahan barokahNya untuk pernikahan kita.

Untuk semua teman2ku yang telah menikah :

“Barokallahulaka wa baroka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khoir..”

Untuk yang belum.. “Segera susul kami, hehe.. Persiapkan semuanya secara matang..ruhiyah, jasadiyah, fikriyah..juga pengkondisian keluarga besar..”

 

Lupa..

Pada suatu hari ketika masih jadi sekretaris dulu..

Pak bos : Sari!! (memanggil dari dalam ruangan)

Aq : Ya, pak. Ada apa?

Pak bos : Kapan jadwal rapat saya yang di hotel xxx?

Aq : Tanggal 30 pak.

Pak bos : Lho, sekarang tanggal berapa?

Aq : Tanggal 29,,, eh udah tanggal 30..berarti hari ini pak rapatnya.

Pak bos : Jam berapa?

Aq : bentar pak saya liat suratnya. (ke meja kerja mencari surat, terus masuk lagi ke ruangan bapak). Eh, jam 1/2 sembilan pak.

Pak bos : sekarang jam berapa?

Aq : jam 1/2 sebelas pak..

                Gubraks..??!

Duh, gara2 aq lupa, jadi merugikan orang lain deh. Alhamdulillah, bukan rapat yang penting2 banget dan kondisiku waktu itu lagi hamil, jadi pak bos memaklumi penyakit lupa yang biasanya diderita ibu hamil..hehe..

 

 

Selasa, 28 Oktober 2008

Terimakasih tetap menjadi sahabatku..

“Tetaplah menjadi dirimu sobat”. Baru saja kuletakkan gagang telepon setelah menghubungi seorang sahabat untuk sesuatu hal. Entah, rasanya Allah menuntun tangan ini untuk menekan tombol-tombol nomornya. Dan puji syukur, hari ini aku mendapatkan satu nasihat yang sangat berharga dalam hidupku.

Sebagai manusia, terkadang kita tidak sekuat yang kita banggakan, tak pernah sehebat prasangka sendiri, tak pernah setangguh bayang-bayang idealisme. Karena justru pada saat kebanggaan, prasangka diri dan bayangan kehebatan itu menjadi tameng dalam menjalani kehidupan, sesungguhnya, semua itu adalah tameng yang semu, yang tak pernah sanggup menahan sebutir debu pun untuk mengelabui mata ini, yang tak pernah bisa mencegah sehelai duri halus menembus kulit kaki kita yang terus melangkah. Adalah manusia yang sombong, yang tak pernah mengharapkan seorang sahabat sejati mengiringi setiap langkahnya, meski hanya dalam do’a.

Kita bukan malaikat yang tak pernah bisa tersentuh kemaksiatan, yang tak mungkin berbuat dosa karena ia memang terbuat dari dzat yang jauh dari kegelapan. Sedangkan kemaksiatan dan dosa, lebih banyak dari sudut yang gelap yang seringkali tak tertangkap mata kehadirannya, setidaknya oleh mata hati yang lengah. Kita bukan Rasul yang Allah beserta para malaikat setia mendampingi dan menjaga dari jalan yang salah. Dan yang pasti, kita bukanlah syaitan yang dengan izin Allah, ia senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang mengabadikannya di neraka. Namun demikian, meski sebagai manusia, kita juga bisa bercahaya dan saling menerangi sesama, jika kita saling menasihati, saling menegur jika mendapati yang salah. Meski hanya seorang manusia biasa, kita juga punya Allah dan para malaikat yang senantiasa memperhatikan dan melindungi kita, jika kita menginginkannya.

Tangan-tangan Allah, sentuhan para malaikat, bisa jadi tak secara langsung kita rasakan seperti saat Dia membantu para Rasul-Nya mengemban missi dakwah. Dalam perjalanan mengarungi hidup, bukan tak mungkin salah, khilaf menyebabkan diri ini tergelincir bahkan terjerumus pada lubang yang dalam. Yang bahkan teramat sulit untuk kembali. Berjalan sendiri, bukan tak boleh, namun saat semakin derasnya hujan dan angin yang bertiup, bukankah kehadiran seorang sahabat dapat lebih membantu memegangi payung yang nyaris terbawa angin? Bertahan dalam badai topan maupun banjir bersama seorang teman, pasti lebih memberikan kekuatan dan kesabaran dari kesendirian. Bahkan sekedar untuk mencabut uban di kepala, kita membutuhkan bantuan orang lain.

Lalu, masih sombongkah kita untuk bersikeras berjalan sendiri tanpa menghiraukan seruan-seruan dari orang lain? Masih egoiskah diri ini untuk yakin tetap selamat tanpa mempedulikan nasihat-nasihat dari siapapun? Percayalah, dari manapun datangnya, jika ia membawa nasihat, teguran yang terkadang teramat pahit terasa, bahkan tamparan yang memilukan, namun jika untuk keselamatan kita, merekalah sahabat sebenarnya. Bersyukurlah Allah masih berkenan menghadirkan mereka dalam hidup ini. Sesungguhnya, tidak lain mereka adalah tangan-tangan Allah yang menyentuh dan melindungi kita. Wallaahu ‘a’lam bishshowaab

(Bayu Gautama)

special 4 taqi'erz : nailal_husna, aliya , bunda naura, ummu azka, dan mrkd

I miss u all, ukh..

Kantorku..

Bekerja di bagian kepegawaian suatu instansi pemerintah memang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Kuliah 3 tahun di jurusan akuntansi yang setiap harinya bertemu dengan angka2, data2 dsb. Eh, pas penempatan dapetnya malah di bagian yg ngurusin para pegawai se-Indonesia Raya. Padahal tadinya udah ngebayangin bakal ketemu dengan laporan keuangan, faktur2 pajak dll. setiap harinya. Hehe..

Alhamdulillah, skenario Allah memang yang terbaik. Dengan penempatan di tempat ini, aq jadi dapet banyak ilmu baru, utamanya tentang ilmu kesekretariatan. Maklum deh, karena paling yunior ditunjuklah aku jadi sekretaris subbag. Kata pak bos, soalnya ga enak kalo nyuruh2 yang udah senior. Yah, jadi merangkap manajernya pak bos juga deh, bagian ngatur2 jadwal beliau selain harus ngurus pernak pernik di kantor (sekretaris+pembantu umum).

Cukup menyenangkan hari-hari yang kujalani di kantor. Apalagi penempatan itu berbarengan dengan kehamilan pertamaku. Jadilah orang-orang di kantor sangat memperhatikan ibu hamil yang satu ini. Pak bos malah ngasih aku asisten segala buat bantuin kerjaanku. Kata pak bos, aq ga boleh capek2. Jadilah berat badanku naik 16 kg selama kehamilan.

Bekerja di sini bener2 bikin aku jadi kaya pengalaman, mengajariku untuk lebih banyak bersyukur. Yah, Alhamdulillah di sini aku bisa selalu dekat dengan suami , pulang pergi bareng, makan siang bareng (lha wong satu lokasi kantornya,,). Terkadang juga ada beberapa pegawai yang curhat. Dan sebagai front line (cieh..), jadilah aku pendengar mereka yang setia (kalo kayak gini, jadi inget adek kelasku waktu di kampus dulu yang bilang kalo mukaku tuh kayak tempat sampah —maksudnya tuh tempat buat numpahin uneg2, protes dsb tanpa khawatir bakal tersinggung ato marah). Weleh..

Oya, sekarang aku udah ga jadi sekretaris lagi. Udah ada yang lebih yunior. Jadilah sekarang aku mendapat tugas yang lebih spesifik lagi yaitu ngurusin diklat..diklat dan diklat. Dan itu artinya akan banyak hal2 baru yang akan kutemui. Hmm….

 

Minggu, 26 Oktober 2008

Bingung.....

Hari ini Rafi tepat 4 bulan. Tadi bunda baru aja telpon oma nanyain berat badan Rafi. Eh, ternyata jadwal timbang badannya di Posyandu bukan hari ini,tapi besok.

Duh, bunda pingin libur aja di rumah. Enakan di rumah, bisa main2 sama Rafi. Bahagia banget rasanya. Hiks..akhir2 ini bunda kok jadi sensitif banget ya??!

Pingin nulis sesuatu, tapi moodnya lagi jelek banget..

Pingin makan, tapi kok ga nafsu yah? Padahal kan tadi pagi juga belum sarapan..

Pingin pulang aja deh…Tapi, kerjaan di kantor lagi banyak..

Whua…

Rabu, 22 Oktober 2008

Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!

Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?! : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat

(Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I)

"Anak yg gemuk itu sehat dan lucu"

Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana masyarakat kita memandang ini ?

Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat. Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.

Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah anggapan tsb benar ?

Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?".

Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.

Resiko kegemukan pada anak

Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya :

      Diabetes

      Penyakit jantung & kolesterol tinggi

      Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini

      Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis

      Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)

      Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak.

Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap, tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya. Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.

Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya dia.

Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin. Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.

Penyebab umum kegemukan pada anak

Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :

"« Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat. Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak berlebihan.

"« Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih.

"« Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 % dan hanya 7 % bila kedua orang tuanya tidak gemuk. Tapi faktor gemuk karena keturunan ini dapat dihindari jika dibarengi dg pola makan yg sehat & dan pola asuh yg tepat.

"« Kebiasaan buruk keluarga. Jika anak tumbuh di keluarga yg tidak memperkenalkan pada anak variasi makanan yang beragam, maka anak hanya akan mengenal makanan yang itu-itu saja. Akibatnya anak jadi pemilih dan hanya memakan makanan yg belum tentu seimbang dan baik utk kesehatannya. Kebiasaan ini juga termasuk kebiasaan makan sambil menonton TV yg ternyata terbukti secara tdk langsung menyebabkan obesitas.

"« Pada beberapa kasus, gangguan fungsi hormon & organ tubuh lainnya dapat menyebabkan anak kegemukan. Tapi ini sifatnya patologis dan dapat dideteksi secara medis.

Tips menghindari kegemukan pada anak

Lantas bagaimana baiknya orangtua memandang perihal Berat Badan (BB) ini ?! Tentu saja yg terbaik adalah BB yg ideal. Artinya anak tidak kegemukan, juga tidak terlalu kurus. Gimana cara untuk mengontrolnya ? Nah tiap anak pasti punya KMS yg ada grafiknya. DSA biasanya mem-plot dan membuat grafik dari anak tsb. Nanti akan terlihat bagaimana pola pertumbuhan BB anak tiap bulannya.

Tips-tips agar kegemukan dapat dihindari pada anak :

1. Terapkan sejak dini pola makan yg sehat : kaya gizi, kaya serat, dan gizi seimbang. Hindari junk food.

2. Ubah pola pikir kita yg selama ini salah. Jangan ¨paksakan¨ anak agar gemuk.  Ingat, BB anak dipengaruhi genetis. Jika anak memang lahir dari ortu yg punya kecenderungan langsing, maka tentu saja tidak bijak memaksakan anak utk gemuk.

3. Jadi contoh yang baik bagi anak. Biasakan anak & keluarga untuk memakan makanan yg variatif & sehat. Biasakan makan bersama satu meja tanpa gangguan TV dsb. Jadikan memori yg indah utk anak.

4. Ingat BB itu adalah apa yg dikonsumsi/makan dikurangi dg berapa byk kalori yg keluar. Jadi biasakan untuk mengimbangi dg aktivitas yg baik untuk anak & keluarga juga. Spt olahraga teratur, bermain bersama anak, dsb.

“Ingatlah bahwa BB anak bukan satu2nya tolak ukur menentukan anak sehat atau tidak. Sehat bukan hanya masalah BB saja. Tetapi sehat itu termasuk sehat jasmani dan juga sehat rohani.”

Sari-Amin Look-alike Meter

MyHeritage: Look-alike Meter - Historical pictures - Vintage images

..Inspiring..

Dari sebuah kajian di tahun 2007..

Ttg keluarga ustz. Yoyoh Yusroh dan Pak Budi Darmawan..

Kisah ttg putra-putri beliau..

yang pertama adalah sesosok ikhwan, Pak Budi bilang putra pertama ini kelihatan lebih berwibawa daripada beliau.. dan memang terlihat seperti itu..

saat ini putra pertama beliau hampir menyelesaikan kuliahnya di UGM dan...

hampir menikah!!!

putra kedua sebelumnya adalah mahasiswa UGM, namun kemudian pindah ke international university of sarajevo..

ada kisah unik yang melatarbelakangi kepindahan putra kedua Pak Budi ini.. tapi tidak usah diceritakan, takutnya kepanjangan..

putra kedua beliau ini memiliki ketertarikan dan kapabilitas di bidang IT, pernah di suatu liburan, kakak dan adik beliau pulang ke jakarta tanpa putra kedua ini.. di telpon ke kosan tidak ada.. tiba2 ia pulang sebagai juara lomba hacker --kalo gak salah inget tingkat nasional-- di Surabaya

yang ketiga adalah seorang akhwat.. akhwat ini masuk ke bangku perkuliahan di UGM saat usianya 16 tahun! subhanallah..

yang selanjutnya ikhwan lagi.. ia sedang menjalani SMAnya di K.A.I.R.O.. iya, Kairo yang di Mesir..

selanjutnya ikhwan, di Banten..

selanjutnya lagi ikhwan, setingkat SMP di Gontor..

Selanjutnya akhwat di Asy-Syifa, Subang..

lalu 2 orang ikhwan --tidak kembar-- di Citayem!

lalu ikhwan lagi.. 10 tahun.. dia ada di Kudus dan telah menghafal 28 Juz!!! subhanallah...

"Kurang 2 juz lagi..," kata Pak Budi..

"Kata orang-orang sih, dia yang paling handsome..." Pak Budi memang humoris.

ada 3 lagi yang belum kesebut.. ikhwan-akhwat-akhwat.. SD-TK-Play Group..

hanya 3 yang terakhir inilah yang masih bersama kedua orang tua d rumah..

Ketika ditanya, bagaimana cara memotivasi istri agar bersedia memiliki banyak anak..

Pak Budi bilang bahwa dia bukan termasuk orang-orang yang sukses melakukan hal itu.. kenapa?

"Waktu anak kami baru 7 saya bilang ke istri.. 'Mi, segini aja ya, Mi.. kyaknya Ummi sudah terlalu capek deh..," kata Pak Budi..

"Nggak bisa dong, Bi.. Kita nggak boleh berhenti sampe usia ummi 42 tahun, karena pas 45 tahun nanti --berarti diprediksi si bungsu telah 3th-- ummi rencananya mau ambil S2.." subhanallah..

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Subhanallah.. dan itu bukan cerita di negeri dongeng... punya tiga belas anak2 yg sholeh/sholehah dan cemerlang, yg hadir dari tengah2 orang tuanya yg kedua2nya sama2 sibuk dengan urusan ummat.. subhanallah...

 

Selasa, 21 Oktober 2008

Rafi-ku




Imunisasi Rafi

Jumat pekan kemarin Rafi imunisasi yang kedua, combo I. jadilah hari itu bunda pulang cepet dari kantor. Alhamdulillah, di kantor juga lagi lowong, belum sibuk2 banget. Sorenya, karena ayah masih harus ngantor, dengan ditemani oma, berangkatlah bunda ke klinik tempat bunda melahirkan dulu. Namanya klinik bidan Putri Saidar di daerah Bukit Duri Tanjakan. Karena ga ada angkot yg lewat situ, kita naik bajaj. He..lucu deh liat ekspresinya Rafi waktu naik bajaj, sambil memperhatikan sekeliling, keliatan banget kalo dia kebingungan-dan agak ketakutan-. Padahal Rafi kan dah lumayan sering bunda ajak pergi naik bajaj, dulu belum ngerti kali ya..

Sampai di sana, ternyata dah rame banget sama anak2 bayi yang mau diimunisasi. Antri deh.. Tiba giliran Rafi, pertama ditimbang dan diukur suhu tubuhnya  dulu. Alhamdulillah, di usia 4 bulan kurang 10 hari berat badan Rafi udah 6kg. Suhu tubuh Rafi juga normal, 36,6oC. Terus, Rafi ditidurin deh buat disuntik. Kemudian bunda keluar dari kamar periksa, minta tolong oma supaya megangin Rafi di dalem. Lho kok?? Begini, bunda tuh ga tega kalo liat Rafi disuntik. Pas Rafi disuntik abis lahir, bunda ga liat. Rafi waktu itu digendongin sama Mama Yayah, kakaknya oma. Pas imunisasi BCG kemarin, bunda liat. Eh, pas Rafi disuntik kok ya malah ikut nangis juga denger Rafi nangis abis disuntik. Ya, sudahlah.. daripada nangis lagi..hehe..mending sama omanya aja dulu.

Pas disuntik, Rafi Cuma menangis sebentar -menjerit tepatnya- kemudian langsung diem pas ditetesin obat polio di mulutnya. Anak bunda emang pinter dah.. Terus, sama bu bidan dikasih obat penurun panas, soalnya emang bakal panas abis imunisasi yang sekarang. Wah, kebayang waktu Rafi panas dulu. Kasihan..mana waktu itu bunda juga lagi sakit.

Alhamdulillah, 2 hari setelah imunisasi, Rafi udah ga panas lagi. Jadi tenang deh. InsyaAllah bulan depan bakal imunisasi lagi, Combo II. Panas lagi ya?? Hmm, bunda bakal pulang cepet lagi dari kantor buat nemenin Rafi.. 

Senin, 13 Oktober 2008

Met milad, ayah...

Suamiku tercinta…
Selamat ulang tahun ke 25 ya sayang…
Hari ini usiamu bertambah satu tahun…
Doaku akan selalu mengiringi setiap langkahmu…

Sayangku…

Terimakasih selama ini telah membersamai perjalananku..
Terimakasih selama ini sudah menerima segala kekuranganku…

Semoga kita selalu dalam RidhoNya dan selalu diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat..

Maafkan atas segala kekuranganku selama ini…
Happy birthday ya honey…

With Love

Your Wife/Rafi’s Mother