Kamis, 13 November 2008

Bila Seorang Ibu Boleh Memilih

Anakku...

Bila ibu boleh memilih

Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu

Maka ibu akan memilih mengandungmu

Karena dalam mengandungmu

Ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak

Engkau hidup di perut ibu

Engkau ikut kemanapun ibu pergi

Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan

Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku...

Bila ibu boleh memilih

Apakah ibu harus operasi caesar,

atau ibu harus berjuang melahirkanmu

Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu

Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu

Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga

Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan

Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua

Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,

yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia

Saat itulah...

Saat paling membahagiakan

Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,

Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,

Kalimat syahadat kebesaran Allah

Anakku...

Bila ibu boleh memilih 

Apakah ibu ingin beristirahat,

atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,

Maka ibu memilih menyusuimu,

Karena dengan menyusuimu

Ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat
berharga

Merasakan kehangatan badanmu di dekapan ibu dalam kantuk ibu,

Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku...

Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat,

atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle

Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku...

Hidup memang pilihan...

Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana

Maka maafkanlah nak...

Maafkan ibu...
Maafkan ibu...

Percayalah nak,

Ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,

Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak...

Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu

Percayalah nak...

Engkau akan selalu menjadi belahan nyawa ibu...

--dikutip dari sebuah forum--

Rafi, I Love U..

12 komentar:

  1. Betapa mulianya hati seorang ibu..... ^_^

    BalasHapus
  2. Kapan ya, pilihan2 itu hadir dihadapan Opi...

    BalasHapus
  3. Wah, jadi pengen ketemu Rafi.... juga pengen ketemu Bundanya Rafi....
    Mbakku, so sweeettt....

    BalasHapus
  4. Subhanalloh mb,.
    Syukron tlh mengingati km anak2 dr tiap ibu yg ad d dunia, bahwasany saat2 bahagia adlah ktk brda brsama anakny.
    Ummi maafkn anakmu ini, yg lbh mmlh jauh dr mu, jk dsruh memilih, anakmu ni lbh mmlh slalu d dkatmu.
    Percayalah mi, mskpn anakmu ni jauh scr fisik, tp Engkau selalu ad dlam doa dan ingatanku.
    V sayang ummi krn Alloh,.

    (af1 mb, numpang curhat dsn.
    Jd blsanya, v doakan agr Rafi juga sayang mb krn Alloh y,.)

    BalasHapus
  5. Bu...semoga engkau tenang disana...
    semoga allah memberikanmu ke ridhoan dan memberimu kelapangan.dan semoga mengangkat dirimu dari siksa kuasanya...amiin

    BalasHapus
  6. Ya..ternyata cinta kita kepada sosok ibu akan lebih bertambah2 manakala kita sudah merasakannya sendiri..Merasakan perjuangannya mengasuh&membesarkan kita hingga bisa menjadi seperti sekarang ini..

    ..Hiks, jadi inget Rafi yang tadi pagi melambaikan tangan waktu ayah sama bunda mau berangkat kerja..Maafkan kami, ya nak.. (Ah..berkaca2 lagi deh..)

    BalasHapus
  7. ...hiks...bener2 terharu mbak dengan kata-katanya. Sintya smakin sayang sama Ummi dan sayang kpada setiap wanita yg saat ini merasakan indahnya menjadi Ummi. Luph u Ummi....

    BalasHapus
  8. Hmm..kapan ya, pi??
    Kayaknya c sebentar lagi..hehe..

    BalasHapus
  9. Ayo2, kapan dong pada main ke rumah ketemu Rafi dan bundanya yang sweeettt? hehe..

    BalasHapus
  10. Rafi says : Rafi juga sayang banget sama bunda..

    BalasHapus
  11. Boleh tahu, Rafi dengan siapa ketika mbak bundanyarafi dan mas Amin pergi ke kantor? sebagai referensi bagi kami juga. Syukran

    BalasHapus
  12. Tadinya qt pake pengasuh khusus buat Rafi, qt datangkan dari kampungnya suami..tapi ternyata orangnya tidak amanah..Akhirnya qt berhentikan..

    Sekarang Rafi dijaga oleh si mbak yang biasa bantu2 dari waktu saya hamil dulu, beliau tetangga dekat rumah. Alhamdulillah rumah mbahnya Rafi (orangtua saya) masih dekat2 rumah kami,, jadi setiap hari Rafi selalu ditengok mereka..

    BalasHapus