Saudariku, Maafkan aku telah mengurangi jatah ukhuwah padamu.
Kuingat saat pertama kali berjumpa denganmu dalam lingkaran kecil itu. Saat SMART di puncak, aku tertegun dengan keberadaanmu. Ternyata Allah berkehendak dengan skenario indahnya. Kita sekelas di tingkat 2 STAN. Bisa duduk sebangku, nomor pun berurutan.
Saudariku, afwan telah memberi warna lain dalam dirimu. Masih teringat saat kita bolos bareng mata kuliah Keuangan Negara-nya Pak Sampurna, hanya untuk ikut aksi korupsi di depan BPK dan KPK. Kurasa bukan sekedar “hanya membolos”, ada cita lain disana yang jauh lebih besar dan ternyata Pak Sam menilai berbeda, kita nggak dianggap membolos.
Atau kenangan lain saat kita mengerjakan kepanitiaan bersama, menginap bersama, belajar bersama, makan bersama, istirahat bersama. Langkah kaki kita beriringan memperbaiki diri. Dalam tiap kajian, kita bersama mendiskusikan permasalahan umat yang tak kunjung usai.
Pernah suatu ketika ukhuwah kita hampir retak, kau dengan ikhlasnya menulis
Mari kita ingat sejenak. Ketika, -----kadang, kita bersitegang dalam beberapa forum diskusi. Ketika ana tak acuh menanggapi komentar anti. Ketika keluar ucapan kasar dengan serapah. Ketika ada ganjalan yg menghunjam qalbu. Ketika tiris dan hambar senyum terkembang. Ketika tidak menganggap keberadaan anti, terlebih lagi ketika tak menganggap keterlibatan anti dalam dakwah ini. Ketika secara sadar nilai maknawi ternodai. Mari, ingatlah kembali semuanya… Ketika perasaan lebih benar menguasai diri. Ketika memandang anti jauh lebih rendah dari kaum kuffar. Ketika merasa paling beramal. Ketika interaksi kita sebatas basa-basi.
Maafkan atas kesadaran yg terlambat. Menyadari hak anti yg terampas. Maafkan kekerasan hati, kelemahan jiwa, kurangnya pengetahuan, dan minimnya lapang dada. Maafkan ambisi yg besar dan perasaan mau menang sendiri. Maafkan kelalaian dan empati yg tipis untuk mengerti dan mengutamakan anti.
Hari ini, ana teringatkan akan pemahaman lama yg baru tersegarkan. Sesungguhnya sifat persaudaraan diantara kita, selalu meletakkan kehormatan dan izzah seorang muslim sebagai harga diri yg harus dipenuhi hak-haknya oleh sesama.
Maafkan ana yg telah menggugurkan kehormatan dan meluluhkan kemuliaan anti. Semoga rasa maaf dan keikhlasan memaafkan anti bisa mengganti murka Allah, menjadi air yg mampu memadamkan gejolak api neraka, dan pelapang atas sempitnya hati yang selalu merasa bersalah.
Semoga rasa maaf anti menjadi penebus, prasyarat untuk tetap menjadi pilihan Allah dalam jalan dakwah. Semoga dengan itu kemuliaan dan keutamaan senantiasa dianugerahkan Allah untuk anti.
Sekali lagi, maafkan ana dalam interaksi ukhuwah kita selama ini.
“Sesungguhnya org2 mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Alah supaya kamu mendapat rahmat..” (Q.S 49:10)
Saudariku, kini bertambah satu usiamu, berkurang pula jatah hidup di dunia. Semoga hari ini menjadi titik balik semangat untuk terus memperbaiki diri dan istiqomah di jalan ini.
Untuk saudariku di pojok Pengembangan Kantor Pusat, “Ana uhibbuki fillah..”
Taqqiers… miz u all^^
hihihihi..
salut... salut...
Pak Sampoerna aja takjub,
apalagi saya...
semoga sisa umurnya semakin berkah dan barokah, semoga Allah mengeratkan ukhuwah ukhti berdua..
mungkin mangksudnya "anti korupsi"
Ukhtiku fiLLah Malatika Septiasari, Semoga Allah menjagamu, ,menguatkanmu, menghiburmu, mencintaimu selalu.
Tdk terasa waktu begitu cepat berlalu, meninggalkan jejak kenangan yang begitu dalam terpahat di relung jiwa2 yang rindu akan ukhuwah indah bersamamu..
Maafkan ana, terkadang mengingkar janji yang qt ikrarkan bersama, untuk selalu menyambung ukhuwah ini.
Ukhtiku, Ana rindu kenangan2 indah itu, ana rindu taushiyah2 kalian..Kadang terbersit, mungkinkah qt bertemu, berbagi cerita bersama sambil jalan2 di kampus tercinta menapaki kenangan2 yang takkan pernah luntur itu..
Namun jikalau itupun tak mungkin, semoga Allah pertemukan kita semua di surgaNya.. Ana uhibbukum fillah.
Jazakillah ukhti buat tulisannya..
duh, dah berkaca2 nie mata..
Kangennya dengan masa2 bersama ketika di kampus dulu..
Kapan ya bisa ketemu lagi?
Kapanpun, semoga Allah selalu menjaga ukhti dimanapun berada..
@ Ummu azka
Kangennya..
No hpnya berapa? mo telpon2an kok susah..hiks..
Syukron buat nienna4201, mb rum dan semuanya atas kiriman doanya..buat ich yg udah nelpon..hiks..
Kangen kalian semua..
Syukron atas ukhuwah yang indah ini..
Semoga kita semua selalu akan dipersaudarakan di jalan yang indah ini hingga kelak di jannah-Nya nanti..
Ana uhibbukum fillah..
afwan telat. afwan belum bisa menjadi saudari yang baik y ukh.jazakillah buat ukhti inge.kenangan masa2 manis yang dulu terekam kini hadir kembali menyisakan ribuan bait doa yang terucap smoga Allah mempertemukan kembali....dengan kondisi keimanan yang semakin kokoh, hamasah yang semakin mantap, dan mahabbah yang semakin menjulang.
buat bunda rafi.....
semoga Rabbul Izzati selalu memberikan keberkahan dan keridhaanNya buat anti sekeluarga.
kapanpun, dimanapun, Allahumma Amiin
btw, nonya mba Rum brapa y?ko ga jadi ngrim?
thanx 4 everything ya...
ana uhibbukum fillah
nailal husna??
BalasHapuskok namanya familiar y?.....hehew..
met milad mb...
Hmm..You must know her.. =)
BalasHapusHmm..You must know her.. =)
BalasHapus