Rabu, 22 Oktober 2008

Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!

Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?! : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat

(Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I)

"Anak yg gemuk itu sehat dan lucu"

Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana masyarakat kita memandang ini ?

Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat. Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.

Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah anggapan tsb benar ?

Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?".

Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.

Resiko kegemukan pada anak

Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya :

      Diabetes

      Penyakit jantung & kolesterol tinggi

      Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini

      Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis

      Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)

      Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak.

Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap, tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya. Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.

Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya dia.

Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin. Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.

Penyebab umum kegemukan pada anak

Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :

"« Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat. Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak berlebihan.

"« Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih.

"« Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 % dan hanya 7 % bila kedua orang tuanya tidak gemuk. Tapi faktor gemuk karena keturunan ini dapat dihindari jika dibarengi dg pola makan yg sehat & dan pola asuh yg tepat.

"« Kebiasaan buruk keluarga. Jika anak tumbuh di keluarga yg tidak memperkenalkan pada anak variasi makanan yang beragam, maka anak hanya akan mengenal makanan yang itu-itu saja. Akibatnya anak jadi pemilih dan hanya memakan makanan yg belum tentu seimbang dan baik utk kesehatannya. Kebiasaan ini juga termasuk kebiasaan makan sambil menonton TV yg ternyata terbukti secara tdk langsung menyebabkan obesitas.

"« Pada beberapa kasus, gangguan fungsi hormon & organ tubuh lainnya dapat menyebabkan anak kegemukan. Tapi ini sifatnya patologis dan dapat dideteksi secara medis.

Tips menghindari kegemukan pada anak

Lantas bagaimana baiknya orangtua memandang perihal Berat Badan (BB) ini ?! Tentu saja yg terbaik adalah BB yg ideal. Artinya anak tidak kegemukan, juga tidak terlalu kurus. Gimana cara untuk mengontrolnya ? Nah tiap anak pasti punya KMS yg ada grafiknya. DSA biasanya mem-plot dan membuat grafik dari anak tsb. Nanti akan terlihat bagaimana pola pertumbuhan BB anak tiap bulannya.

Tips-tips agar kegemukan dapat dihindari pada anak :

1. Terapkan sejak dini pola makan yg sehat : kaya gizi, kaya serat, dan gizi seimbang. Hindari junk food.

2. Ubah pola pikir kita yg selama ini salah. Jangan ¨paksakan¨ anak agar gemuk.  Ingat, BB anak dipengaruhi genetis. Jika anak memang lahir dari ortu yg punya kecenderungan langsing, maka tentu saja tidak bijak memaksakan anak utk gemuk.

3. Jadi contoh yang baik bagi anak. Biasakan anak & keluarga untuk memakan makanan yg variatif & sehat. Biasakan makan bersama satu meja tanpa gangguan TV dsb. Jadikan memori yg indah utk anak.

4. Ingat BB itu adalah apa yg dikonsumsi/makan dikurangi dg berapa byk kalori yg keluar. Jadi biasakan untuk mengimbangi dg aktivitas yg baik untuk anak & keluarga juga. Spt olahraga teratur, bermain bersama anak, dsb.

“Ingatlah bahwa BB anak bukan satu2nya tolak ukur menentukan anak sehat atau tidak. Sehat bukan hanya masalah BB saja. Tetapi sehat itu termasuk sehat jasmani dan juga sehat rohani.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar